Microsoft Power Point adalah suatu software yang akan membantu dalam
menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah.
Microsoft Power Point akan membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik
dan jelas tujuannya jika dipresentasikan karena Microsoft Power Point
akan membantu dalam pembuatan slide, outline presentasi,
presentasi elektronika, menampilkan slide yang dinamis, termasuk clip
art yang menarik, yang semuanya itu mudah ditampilkan di layar monitor
komputer
Rabu, 25 April 2012
coreldraw
CorelDraw merupakan salah satu aplikasi
pengolah gambar berbasis vector yang banyak dipakai oleh pengguna PC.
Karena berbagai kemudahan dan keunggulan yang dimiliki oleh coreldraw,
maka coreldraw sering dimanfaatkan untuk desktop publishing,
percetakan, dan bidang lain yang memerlukan pemrosesan visual.
Keunggulan mengolah gambar berbasis vektor adalah ukuran hasil akhir
yang dapat ditekan seminimal mungkin namun dengan kualitas yang tidak
kalah dengan gambar berbasis raster atau bitmap. Karena itulah desain
grafis dan olah gambar berbasis vektor sangat banyak digunakan untuk
desktop publishing, percetakan, dan bidang lain yang memerlukan
pemrosesan visual.
macromedia flash
Sebelum tahun 2005, Flash dirilis oleh Macromedia. Flash 1.0 diluncurkan pada tahun 1996 setelah Macromedia membeli program animasi vektor bernama FutureSplash. Versi terakhir yang diluncurkan di pasaran dengan menggunakan nama 'Macromedia' adalah Macromedia Flash 8. Pada tanggal 3 Desember 2005 Adobe Systems mengakuisisi Macromedia dan seluruh produknya, sehingga nama Macromedia Flash berubah menjadi Adobe Flash.
konflik Indonesia -Belanda tahun 1945-1949
KONFLIK INDONESIA-BELANDA TAHUN 1945-1949
A. PETA WILAYAH PENDUDUKAN BELANDA
Setelah Indonesia merdeka tidak berarti
Indonesia bebas dari segala bentuk penguasaan asing tapi masih
berhadapan dengan Belanda yang ingin mencoba kembali menananmkan
kekuasaannya. Belanda menggunakan berbagai macam cara untuk bisa kembali
berkuasa seperti, membonceng pada pasukan sekutu dan pembentukan
Negara-negara boneka. Pembentukan Negara boneka bertujuan untuk
mengepung kedudukan pemerintah Indonesia atau mempersempit wilayah
kekuasaan RI. Setiap ada perjanjian selalu diingkari oleh Belanda.
Belanda hanya mengakui wilayah RI meliputi Jawa dan Sumatera yang di
dalamnya berdiri Negara-negara boneka bikinan Belanda.
perkembangan masyarakayt di Indonesia pada masa reformasi
A. PERKEMBANGAN POLITIK SETELAH 21 MEI 1998
Munculnya Reformasi di Indonesia disebabkan oleh :
1. Ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan hukum
2. Pemerintah Orde baru tidak konsisten dan konsekwen terhadap tekad awal munculnya orde baru yaitu melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen dalam tatanan kehidupan bernasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Munculnya suatu keinginan untuk terus menerus mempertahankan kekuasaannya ( status quo )
4. Terjadinya penyimpangan dan penyelewengan terhadap nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 yang direkayasa untuk melindungi kepentingan penguasa.
5. Timbulnya krisis politik, hukum, ekonomi dan kepercayaan.
1. Ketidakadilan di bidang politik, ekonomi dan hukum
2. Pemerintah Orde baru tidak konsisten dan konsekwen terhadap tekad awal munculnya orde baru yaitu melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekwen dalam tatanan kehidupan bernasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Munculnya suatu keinginan untuk terus menerus mempertahankan kekuasaannya ( status quo )
4. Terjadinya penyimpangan dan penyelewengan terhadap nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 yang direkayasa untuk melindungi kepentingan penguasa.
5. Timbulnya krisis politik, hukum, ekonomi dan kepercayaan.
perkembangan masyarakat indonesia pada masa orde baru
A. PROSES PERTUMBUHAN DAN MOBILITAS PENDUDUK DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT
INTELEKTUAL PADA MASA PEMERINTAHAN ORDE BARU
a. LATAR BELAKANG LAHIRNYA ORDE BARU
1. Adanya Gerakan 30 S/PKI
2. Kekosongan pimpinan Angkatan Darat
3. Demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa, pemuda dan pelajar di depan gedung DPR- GR yang mengajukan tun tutan (Tritura : Pembubaran PKI, Pembersihan Kabinet Dwikora dan Turunkan harga barang )
d. Perubahan Kabinet ( Dwikora-Seratus menteri )
e. Tertembaknya mahasiswa Arif Rahman Hakim
a. LATAR BELAKANG LAHIRNYA ORDE BARU
1. Adanya Gerakan 30 S/PKI
2. Kekosongan pimpinan Angkatan Darat
3. Demonstrasi yang dilakukan oleh para mahasiswa, pemuda dan pelajar di depan gedung DPR- GR yang mengajukan tun tutan (Tritura : Pembubaran PKI, Pembersihan Kabinet Dwikora dan Turunkan harga barang )
d. Perubahan Kabinet ( Dwikora-Seratus menteri )
e. Tertembaknya mahasiswa Arif Rahman Hakim
Politik Luar Negeri Indonesia: Antara Idealisme dan Rasionalisme
Persoalan
inilah yang sejatinya berusaha dikonfrontasi oleh Bung Hatta dalam
pidatonya Mendayung di Antara Dua Karang, yang disampaikan oleh Bung
Hatta di muka Badan Pekerja Komite Nasional Pusat di Yogyakarta pada
1948. Hatta dengan jeli menangkap potensi konflik internal antarkelompok
elite setelah persetujuan Linggarjati dan Renville.Ia menyimpulkan
bahwa pro-kontra terhadap kedua persetujuan antara pemerintah
Indonesia yang baru merdeka dan pemerintah kerajaan Belanda itu
sebenarnya merupakan gambaran konkret dari dinamika politik
internasional yang diwarnai pertentangan politik antara dua adikuasa
ketika itu, Amerika Serikat dan Uni Soviet. Ketika itulah Hatta mulai
memformulasikan adagium politik luar negeri kita yang bebas dan
aktif.
Bila diamati dengan cermat,
sebagaimana ditemukan dalam sebuah tulisan Bung Hatta di jurnal
internasional terkemuka Foreign Affairs (vol 51/3, 1953), politik luar
negeri bebas aktif diawali dengan usaha pencarian jawaban atas
pertanyaan konkret: have then Indonesian people fighting for their
freedom no other course of action open to them than to choose between
being pro-Russian or pro-American? The government is of the opinion
that position to be taken is that Indonesia should not be a passive
party in the arena of international politics but that it should be an
active agent entitled to determine its own standpoint. The policy of
the Republic of Indonesia must be resolved in the light of its own
interests and should be executed in consonance with the situations and
facts it has to face.
Tampak
jelas bahwa ide dasar politik luar negeri bebas aktif yang dikemukakan
oleh Hatta sama sekali bukan retorika kosong mengenai kemandirian dan
kemerdekaan, akan tetapi dilandasi pemikiran rasional dan bahkan
kesadaran penuh akan prinsip-prinsip realisme dalam menghadapi dinamika
politik internasional dalam konteks dan ruang waktu yang spesifik.
Bahkan dalam pidato tahun 1948 tersebut, Hatta dengan tegas
menyatakan, percaya akan diri sendiri dan berjuang atas kesanggupan
kita sendiri tidak berarti bahwa kita tidak akan mengambil keuntungan
daripada pergolakan politik internasional.
Pelajaran
terpenting yang bisa kita ambil dari para founding fathers kita
adalah bahwa politik internasional tidak bisa dihadapi dengan
sentimen belaka. Namun, dengan realitas dan logika yang rasional.
Contoh yang paling sering disebut adalah pilihan yang diambil Uni
Soviet pada 1935 ketika ia harus menghadapi kelompok fasis pimpinan
Hitler. Para pemimpin Uni Soviet menyerukan kader dan sekutunya di
seluruh dunia untuk mengurangi permusuhan dengan kelompok kapitalis
dan menyerukan dibentuknya front bersama melawan fasisme. Kemudian
pada 1939, Uni Soviet mengadakan kerja sama nonagresi dengan musuhnya
sendiri, Jerman. Dengan itu, Soviet terbebaskan untuk beberapa waktu
lamanya dari ancaman penaklukan. Contoh inilah yang dikemukakan
Hatta untuk menggambarkan betapa politik internasional sedapat mungkin
dijauhkan dari prinsip sentimental dan didekatkan pada prinsip
realisme.
Dalam menghadapi dilema
di atas, Soekarno dan Soeharto–dua presiden yang lama
berkuasa–menghadapinya dengan cara yang berbeda. Soekarno menjalankan
politik luar negeri Indonesia yang nasionalis dan revolusioner. Hal
ini tecermin dari politik konfrontasi dengan Malaysia, penolakan keras
Soekarno terhadap bantuan keuangan Barat dengan jargon go to hell
with your aid, dan pengunduran diri Indonesia dari keanggotaannya
dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Landasan pemikiran Soekarno
adalah Indonesia harus menolak perluasan imperialisme dan kembalinya
kolonialisme. Dan pembentukan Malaysia, bantuan keuangan Barat serta
PBB, dalam pemikiran Soekarno ketika itu, adalah representasi
imperialisme dan kolonialisme.
Di
lain pihak, Soeharto menghadapinya dengan cara yang berbeda.
Soeharto dan Orde Baru-nya tidak menolak hubungan dengan
negara-negara Barat, dan pada saat yang bersamaan berusaha untuk
menjaga independensi politik Indonesia. Paling tidak hal ini bisa
dilihat dari kenyataan bahwa Indonesia melalui ASEAN menolak
kehadiran kekuatan militer Barat di kawasan regional Asia Tengggara.
Perlu diperhatikan bahwa Hatta, Soekarno, dan Soeharto bekerja dalam
konteks Perang Dingin dengan fixed-premis-nya mengenai dunia yang
bipolar, terbagi dua antara Blok Barat dan Timur.
Tren demokratisasi
Dengan berlangsungnya proses transisi
menuju demokrasi, beberapa pertanyaan muncul: akankah sebuah rezim
demokratis yang solid bisa dihadirkan di Indonesia? Ataukah rezim
otoriter, dengan beragam bentuk dan levelnya, tetap mewarnai politik
domestik Indonesia dan pada akhirnya wajah sentralistis dari perumusan
kebijakan luar negeri kita tetap dominan?
Di
sisi lain, politik internasional pun mengalami perubahan
fundamental. Setelah Perang Dingin usai, yang ditandai dengan runtuhnya
tembok Berlin yang menyimbolisasi dunia yang bipolar dan pecah
berantakannya negara Uni Soviet, format konstelasi politik
internasional belum lagi menemukan bentuknya. Variabel yang harus
diperhatikan pun semakin kompleks setelah terjadinya aksi terorisme ke
New York dan Washington pada 11 September 2001. Perang melawan teror
yang dikampanyekan Amerika Serikat di seluruh dunia, amanat
demokratisasi dan juga tantangan-tantangan baru yang muncul setelah
Perang Dingin membawa kita pada satu pertanyaan: di manakah dan
bagaimanakah Indonesia menempatkan dirinya?
Tampaknya
peristiwa 11 September 2001 dan segala konsekuensi yang mengikutinya
menunjukkan dengan sangat jelas, baik kepada warga negara biasa
ataupun para pembuat kebijakan, bahwa politik domestik Indonesia
sangat terkait erat dengan dinamika politik internasional dan
demikian pula sebaliknya. Bila dulu dikenal adagium foreign policy
begins at home, yang menyiratkan pengertian bahwa politik luar negeri
merupakan cerminan dari politik dalam negeri, maka kini kita bisa
saksikan bahwa politik domestik bisa amat dipengaruhi oleh dinamika
eksternal kita.
Menteri Luar
Negeri Hassan Wirajuda dalam pernyataan pers Departemen Luar Negeri
(Deplu) yang dikeluarkan awal 2002 ini menyebut faktor ‘intermestik’,
yakni keharusan untuk mendekatkan faktor internasional dan faktor
domestik dalam mengelola diplomasi. Artinya, diplomasi tidak lagi hanya
dipahami dalam kerangka memproyeksikan kepentingan nasional
Indonesia ke luar, tapi diplomasi juga menuntut kemampuan untuk
mengomunikasikan perkembangan-perkembangan dunia luar ke dalam negeri.
Konsekuensi logis dari situsi ini adalah bahwa kita harus mampu
berpikir outward-looking dan inward-looking pada saat bersamaan.
Sudah
jelas bagi kita bahwa setelah Perang Dingin usai, isu utama dalam
politik internasional bergeser dari rivalitas ideologis dan militer
mejadi isu-isu mengenai kesejahteraan ekonomi yang mewujud dalam
usaha meliberalisasi perdagangan dunia, demokrasi, dan perlindungan
terhadap lingkungan hidup. Singkatnya, di samping isu yang
state-centric, isu-isu yang nonstate centric semakin mendapatkan
perhatian.
Isu-isu ini tidak
meniadakan isu keamanan dan isu militer lama, akan tetapi banyak aspek
dari isu keamanan mengalami perubahan bentuk. Pada dekade 1990-an,
isu keamanan nontradisional berbasis maritim semakin mengemuka.
Statistik memperlihatkan bahwa isu keamanan nontradisional seperti
pembajakan (piracy at sea), people smuggling, human-trafficking,
serta isu small arms transfer semakin meningkat frekuensinya. Bagi
negara kepulauan dengan batas wilayah yang terbuka dan luas seperti
Indonesia, tentu saja hal ini menjadi persoalan yang harus mendapat
perhatian utama.
Diplomasi kita
telah berhasil mengadvokasi kepentingan Indonesia melalui diakuinya
status Indonesia sebagai negara kepulauan melalui Law of The Sea
Convention pada 1982. Dalam sebuah tulisannya, Professor Hasjim
Djalal menyebutkan bahwa penerapan status kepulauan ini telah
memperluas wilayah laut Indonesia hingga 5 juta kilometer persegi!
Karena itu, menjaga kedaulatan dan keamanan laut dan udara di atasnya
akan menjadi tantangan terbesar bagi Indonesia di masa yang akan
datang. Hal ini tidak hanya menjadi tugas angkatan bersenjata kita
untuk semakin mengorientasikan diri pada pengembangan kapasitas
kelautan dan udara daripada terus-menerus bertumpu pada kekuatan
teritorial darat yang bisa dikatakan semakin tidak relevan apabila
dikaitkan jenis dan bentuk ancaman yang baru tersebut.
Tentunya,
kebijakan luar negeri kita harus mampu meneruskan keberhasilan
diplomasi bidang kemaritiman yang sudah berhasil dicapai dan
menginkorporasikannya dengan tantangan berbasis maritim seperti
tersebut di atas. Kelak kita perlu memilih apakah Indonesia akan
memaksimalkan potensinya menjadi sebuah maritime power sungguhan atau
hanya menjadikannya sebagai legenda historis nenek moyang.
Demokratisasi
dan juga situasi eksternal yang berubah cepat juga menimbulkan
situasi di mana keterlibatan sebanyak mungkin aktor, baik negara
ataupun nonnegara, dalam kebijakan luar negeri Indonesia semakin
tidak terhindarkan. Kasus Timor Timur menjadi pelajaran penting
karena ia memperlihatkan bagaimana advokasi kelompok-kelompok
nonnegara yang bergerak dalam bidang HAM sangat efektif dalam proses
perjuangan masyarakat Timor Timur mencapai kemerdekaannya. Sementara,
Indonesia sangat terlambat dalam melibatkan beragam aktor nonnegara
dalam berbagai isu.
Kendala utamanya tampaknya terletak pada
mindset kita bahwa kedaulatan negara dipahami sebagai sebuah konsepsi
yang state-centric, sehingga isu-isu seperti hak asasi manusia,
lingkungan hidup, dan human security yang tentu saja akan melibatkan
aktor-aktor nonnegara dianggap sebagai isu yang akan mereduksi
kedaulatan dari state. Padahal, sebagaimana disebutkan di awal tulisan
ini, politik luar negeri harus dibimbing tidak hanya oleh
prinsip-prinsip ideasional belaka, tapi harus pula dibimbing oleh
prinsip-prinsip rasional. Ketika situasi dan tantangan yang ada semakin
menuntut keterlibatan lebih banyak aktor untuk menghadapinya maka
tidak ada pilihan lain selain mengakomodasinya. Di samping itu,
demokratisasi menuntut keadaan ketika semua orang atau kelompok
memiliki akses yang sama terhadap perumusan kebijakan, termasuk
kebijakan luar negeri. Hal terakhir yang penting adalah prinsip bebas
aktif harus ditafsirkan sebagai sebuah situasi di mana Indonesia
bebas memilih dengan siapa ia bisa memajukan kepentingan nasionalnya
secara aktif. Karena kita tidak lagi hidup dalam dunia dikotomis
seperti pada masa Perang Dingin
PERKEMBANGAN PPOLITIK DAN EKONOMI PADA MASA REFORMASI
Reformasi merupakan suatu perubahan
tatanan perikehidupan lama dengan tatanan perikehidupan yang baru dan
secara hukum menuju ke arah perbaikan. Gerakan reformasi, pada tahun
1998 merupakan suatu gerakan untuk mengadakan pembaharuan dan
perubahan, terutama perbaikan dalam bidang politik, sosial, ekonomi,
dan hukum.
Buah perjuangan dari reformasi
itu tidak dapat dipetik dalam waktu yang singkat, namun membutuhkan
proses dan waktu. Masalah yang sangat mendesak, adalah upaya untuk
mengatasi kesulitan masyarakat banyak tentang masalah kebutuhan pokok
(sembako) dengan harga yang terjangkau oleh rakyat.
Sementara itu, melihat situasi
politik dan kondisi ekonomi Indonesia yang semakin tidak terkendali,
rakyat menjadi semakin kritis menyatakan pemerintah Orde Baru tidak
berhasil menciptakan kehidupan masyarakat yang makmur, adil, dan
sejahtera. Oleh karena itu, munculnya gerakan reformasi bertujuan untuk
memperbaharui tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Beberapa agenda reformasi yang disuarakan para mahasiswa anatara lain sebagai berikut :
- Adili Soeharto dan kroni-kroninya.
- Amandemen UUD 1945
- Penghapusan Dwi Fungsi ABRI
- Otonomi daerah yang seluas-luasnya
- Supremasi hukum
- Pemerintahan yang berisi dari KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme).
Pada awal bulan Maret 1998 melalui
Sidang Umum MPR, Soeharto terpilih kembali menjadi Presiden Republik
Indonesia, serta melaksanakan pelantikan Kabinet Pembangunan VII. Namun
pada saat itu semakin tidak kunjung membaik. Perekonomian mengalami
kemerosotan dan masalah sosial semakin menumpuk. Kondisi dan siutasi
seperti ini mengundang keprihatinan rakyat.
Mamasuki bulan Mei 1998, para
mahasiswa dari berbagai daerah mulai bergerak menggelar demostrasi dan
aksi keprihatinan yang menuntut turunya Soeharto dari kursi
kepresidenannya.
Pada tanggal 12 Mei 1998 dalam
aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Trisakti, terjadi bentrokan
dengan aparat keamanan yang menyebabkan tertembaknya empat mahasiswa
hingga tewas.
Pada tanggal 19 Mei 1998 puluhan
ribu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta dan
sekitarnya berhasil menduduki Gedung DPR/MPR. Pada tanggal itu pula di
Yogyakarta terjadi peristiwa bersejarah. Kurang lebih sejuta umat
manusia berkumpul di alun-alun utara kraton Yogyakarta untuk
mndengarkan maklumat dari Sri Sultan Hamengku Bowono X dan Sri Paku
Alam VII. Inti isi dari maklumat itu adalah menganjurkan kepada seluruh
masyarakat untuk menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
Pada tanggal 20 Mei 1998,
Presiden Soeharto mengundang tokoh-tokoh bangsa Indonesia untuk
dimintai pertimbangannya membentuk Dewan Reformasi yang akan diketuai
oleh Presiden Soeharto, namun mengalami kegagalan.
Pada tanggal 21 Mei 1998, pukul
10.00 WIB bertempat di Istana Negara, Presiden Soeharti meletakkan
jabatannya sebagai presiden di hadapan ketua dan beberapa anggota dari
Mahkamah Agung. Presiden menunjuk Wakil Presiden B.J. Habibie untuk
menggantikannya menjadi presiden, serta pelantikannya dilakukan
didepan Ketua Mahkamah Agung dan para anggotanya. Maka sejak saat
itu, Presiden Republik Indonesia dijabat oleh B.J. Habibie sebagai
presiden yang ke-3.
lempar lembing
Lempar lembing termasuk salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik, prestasi yang diukur adalah hasil lemparan sejauh mungkin. Ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh atlet lempar lembing yaitu : cara
memegang lembing, cara membawa lembing, lempar lembing tanpa awalan, dan lempar lembing dengan awalan. Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan panjang 2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m.
Teknik dalam lempar lembing. yang pertama, yaitu:
Cara Memegang
1. Cara Finlandia
Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan dengan ujung atau mata lembing serong hamper menuju arah badan. Kemudian jari tengah memegang tepian atau pangkal ujung dari tali bagian belakang (dilingkarkan, dibantu dengan ibu jari ndiletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang membantu menahan badan lembing. Sedangkan jari-jari yang lainnya turut memegang lilitan pegangan di atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara Finlandia ini, jari tengah dan ibu jari yang memegang peranan penting untuk mendorong tali pegangan pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).
2. Cara Amerika
Pertama lembing diletakkan pada telapak tangan, dengan ujung atau mata lembing serong hamper menuju kea rah badan. Kemudian jari telunjuk memegang tepian atau pangkal dari ujung tali bagian belakang lembing, dibantu dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang dari pegangan dan pada badan lembing serta dalam keadaan lurus. Sedangkan ketiga jari lainya berimpit dan renggang dengan jari telunjuk turut membantu dan menutupi lilitan tali lembing. Jadi dengan pegangan cara Amerika ini jari telunjuk dan ibu jari memegang peranan mendorong tali pegangan lembing pada saat melempar (Syarifuddin, 1992).
3. cara menjepit
caranya hanya menjepitkan lembing diantara dua jari tengah dan jari telunjuk, sedangkan jari jari lainnya memmegang biasa.
Peraturan lomba lempar lembing
a. Lembing terdiri atas 3 bagian yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan lembing
Panjang lembing putra : 2,6 m – 2,7 m sedangkan untuk putri : 2,2 m – 2,3 m. berat lembing putra : 800 gram sedangkan untuk putrid : 600 gram
b. Lembing harus dipegang pada tempat pegangan
c. Lemparan sah bila lembing menancap atau menggores ke tanah
d. Lemparan tidak sah bila sewaktu melempar menyentuh tanah di depan lengkung lemparan
Cara membawa lembing
Cara mengambil awalan pada lempar lembing sangat erat kaitannya dengan cara membawa lembing. Oleh karena itu perlu juga diketahui oleh para atlet lempar lembing
1. Membawa lembing diatas pundak
Lembing dipegang di atas pundak di samping kepala dengan mata lembing serong ke atas, siku tangan dilipat atau ditekuk menuju depan. Cara ini digunakan oleh para pelempar yang menggunakan awalan gaya jangkit (hop-step) pada waktu akan melempar.
2. Membawa lembing Di bawah
Membawa lembing di bawah adalah dengan lengan kanan lurus ke bawah, mata lembing menuju serong ke atas dan ekornya menuju serong ke bawah hamper dekat dengan tanah.
3. Membawa lembing di depan dada
Mata lembing menuju serong ke bawah sedangkan ekornya menuju serong ke atas melewati pundak sebelah kanan.
Awalan
Dalam lempar lembing ada dua macam awalan yang sering digunakan, yaitu : awalan silang (cross-step) dan awalan jangkit (hop-step). Lempar lembing yang mempergunakan awalan silang (sross-step) lebih dikenal dengan lempar lembing gaya silang, sedangkan lempar lembing yang mempergunakan awalan jingkat (hop-step) lebih dikenal dengan lempar lembing gaya jingkat (Adisasmita, 1986).
Gerakan Melempar
Saat kaki kiri mendarat, kaki kanan ditekuk hingga badan benar-benar jauh condong ke belakang dan badan sebagian besar pada kaki kanan. Pada saat ini lengan yang membawa lembing sudah dalam sikap lurus serong ke bawah, mata lembing dan pandangan terarah kesudut lemparan dan tangan kiri tetap rileks. Saat inilah terjadi sikap melempar yang sebenarnya. Setelah lembing ditarik melaui pundak/bahu mendekat telinga, seluruh badan ditinggikan dan dengan secepat-cepatnya melecutkan lembing. Bersamaan dengan itu lepasnya lembing dengan hentakan pergelangan tangan sebagai sumber kekeuatan terakhir (Adisasmita, 1986)
Sikap Badan Setelah Melempar
Dengan lepasnya lembing dari pergelangan tangan secara otomatis keseimbangan atau yang lebih dikenal dengan titik berat badan akan menjadi labil dan hilang. Hal ini disebabkan kekuatan yang yang dikeluarkan untuk melempar dimulai dari kaki sampai kepergelangan tangan yang diawali kecepatan lari . sehingga secara ototomatis kaki yang menjadi tumpuan untuk titik berat badan tidak bias menahan badan yang terdorong ke depan untuk itu, agar keseimbangan dapat terjaga dan dikembalikan secara baik, maka pada saat tubuh condong kedepan, tangan yang melempar lembing turun dari hasil pecutan yang dilakukan.
Persyaratan Suatu Lemparan Yang Syah
- Lembing harus di pegang pada bagian pegangannya, dan harus di lempar lewat atas bahu atau bagian teratas dari lengan si pelempar dan harus tidak dilempar secara membandul.Gaya non orthodox tidaklah di izinkan untuk dipakai.
- Lemparan itu tidak syah apabila mata lembing tidak menggores tanah sebelum bagian lembing lainnya.
- Pelempar pada waktu membuat awalan lempar tidak boleh memotong salah satu garis atau jalur paralel.
- Lemparan tidak syah bila si pelempar menyentuh dengan bagian tubuhnya atau anggota badan garis lempar, atau garis perpanjangan (garis lempar) yang siku-siku terhadap garis paralel, atau menyentuh tanah didepan garis lempar dan garis-garis itu semua.
- Sesudah membuat gerakan awalan lempar sampai lembingnya dilepaskan dan mengudara, tidak sekali-kali pelempar memutar tubuhnya penuh sehingga punggungnya membelakangi sektor lemparan.
- Pelempar tidak boleh meninggalkan jalur lari awalan sebelum lembing yang dilemparkan jatuh ke tanah. Dari sikap berdiri meninggalkan jalur lari awalan dari belakang lengkung garis lempar dan garis perpanjangan.
Peralatan lembing
- Konstruksi : Lembing terdiri dari 3 bagian : (1) mata lembing (2) badan lembing dan (3) tali pegangan
- Badan lembing di buat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh sebuah mata lembing yang runcing
- Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi dan tidak melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus sama tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau benjolan.
- Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 – 2,7 m dan putri adalah 2,2 – 2,3 m. Berat untuk putra 800 gr dan putri 600 gr.
Jalur Lari Awalan
- Panjang jalur awalan lempar harus tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang dari 30 m dan harus di batasi dengan dua garis paralel selebar 5 cm yang saling terpisah sejauh 4 m.
- Kemiringan kesamping dari jalur lari awalan max 1 : 1.000.
Garis Lengkung Lemparan
- Lemparan harus dilakukan dari belakang garis lengkung lempar atau sebuah busur dengan jari-jari 8 cm. Garis lempar ini terdiri dari garis batas lempar dicat putih selebar 7 cm, atau terbuat dari kayu atau metal dan dipasang rata dengan tanah. Garis lempar ini di perpanjang ke arah kanan dan kiri 75 cm di buat siku-siku atau tegak lurus dengan garis paralel 4 m. Garis perpanjangan inipun dicat putih, lebar 7 cm dan panjangnya 0,75 m.
sektor Lemparan
- Semua lemparan (lembing) yang di anggap syah harus jatuh di dalam sektor lemparan, suatu daerah yang dibatasi oleh garis 5 cm di sebelah kanan dan kiri garis lempar. Garis 5 cm ini di buat di tanah dari titik A yaitu titik dari busur atau garis lempar, garis itu ditarik melalui titik Bdan C pada titik mana busur atau garis lempar itu berpotongan dengan garis 5cm untuk membentuk sektor lemparan. Sektor lemparan ini boleh atau dapat di beri tanda jarak : 30 cm, 50 cm, 70 cm, dst
senam lantai
A. Sikap Lilin (Konstan)
Merupakan
sikap berdiri tegak lurus bertumpu pada kedua tangan dan kepala bagian
depan. Rangkaian senam pada sikap lilin adalah termasuk senam lantai
yang membutuhkan kekuatan, ketangkasan, dan keseimbangan. Latihan sikap
lilin ini dapat dibantu dengan sesama teman dan dapat dilakukan ssecara
bergantian.
Cara melakukan sikap lilin :
1. Jongkok
kedua kaki dapat dibantu teman yang berada di belakangnya.
2. Meletakkan
kedua tangan pada matras membentuk posisi segitiga sama sisi.
3. Meletakkan
dahi di atas matras di antra kedua lengan.
4. Mengangkat
kedua kaki bersamaan dengan pinggul.
5. Pada
waktu mengangkat kedua kaki bersamaan dengan pinggul. Teman yang berada
di belakangnya memegang kedua kaki dan berusaha meluruskanya.
6. Setelah
berdiri sikap lilin (Kopstand) dengan lurus pertahankan
keseimbangannya.
7. Berikutnya
berlatih sendiri berulang-ulang tanpa bantuan teman.
8. Melakukan
sikap lilin yang didahului dengan awalan melangkah yang dilanjutkan
dengan meloncatkan kedua tangan sehingga akhirnya dapat berdiri tegak.
B. Rangkaian Gerak Guling Depan dan Guling Lenting
Sebagai pemanasan maka lakukanlah guling ke depan dan
guling lenting berulang-ulang agar tidak mudah pusing.
Pelaksanaan latihan :
a. Dari
sikap jongkok, bungkukkan badan sambil mengarahkan kedua tangan ke
matras.
b. Setelah
kedua tangan bertumpu pada matras, masukkan kepala di antara tangan dan
lakukan guling ke depan.
c. Saat
punggung menyentuh matras, lentingkan badan ke depan dibantu dorongan
lengan dan sentakkan kaki.
d. Usahakan
lentingan tersebut dapat membuat badan kembali berdiri seperti semula.
C. Lenting Tangan (Hand Spring)
Gerakan
lenting tangan bukanlah suatu hal yang mudah, maka untuk dapat
melakukan gerakan tersebut perlu latihan secara bertahap, yaitu :
1. Latihan
melecutkan kedua kaki dilanjutkan dengan sikap kayang. Bentuk latihan
ini dilakukan dari sikap tidur telentang.
2. Latihan
melecutkan kedua kaki dilanjutkan dengan sikap berdiri.
3. Setelah
menguasai latihan di atas, maka dilanjutkan dengan gerakan lencutan
kedua kaki dari sikap handstand, kemudian mendarat dengan kaki
pada matras dan langsung berdiri.
4. Latihan
lenting tangan.
a. Dengan
melakukan awalan beberapa langkah.
b. Letakkan
kedua telapak tangan di atas matras.
c. Kemudian
diikuti dengan lecutan kedua kaki ke atas depan.
d. Lecutan
tersebut dibantu dengan gerakan pinggul, pinggang, dan tolakan kedua
tangan.
Dan kedua
kaki mendarat pada matras secara bersamaan dan kembali pada sikap
berdiri kedua tangan lurus ke atas
karate
Karate (空 手 道) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang.
Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa.
Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti
“Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada
saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi
mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi
‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat
Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空
dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang
dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).
DERET
Definisi Barisan :
Barisan
adalah daftar urutan bilangan dari kiri ke kanan yang mempunyai
karakteristik atau pola tertentu. Setiap bilangan dalam barisan
merupakan suku dalam barisan.
Contoh :
1,2,3,4,5,6,…,…,…,…,… dst
2,4,6,8,10,12,…,…,…,… dst
Definisi deret :
Penjumlahan
suku-suku dari suatu barisan disebut deret. Jika U1,U2,U3,…..Un
maka U1 + U2 + U3 +… +Un adalah
deret.
Contoh :
1 + 2 + 3 + 4 +… + Un
2 + 4 + 6 + 8 +… + Un
A. Baris
dan Deret Aritmatika
Definisi baris aritmatika :
Jika beda antara suatu suku apa saja dalam suatu barisan dengan
suku sebelumnya adalah suatu bilangan tetap b maka barisan ini
adalah barisan aritmatika. Bilangan tetap b itu dinamakan
beda dari barisan.
Polanya : a, a+b, a+2b, a+3b,…..,a+(n-1)b
Dengan
o a = U1= Suku pertama
o b = beda
o n = banyaknya suku
o Un = Suku ke-n
Suku pertamanya adalah 3 (a=3) dan bedanya adalah 2 (b=2), banyaknya
suku ada 5 (n=5), suku ke-5 adalah 11 (U5 = 11).
Deret aritmatika adalah jumlah dari baris aritmatika.
Contoh : 3 + 5 + 7 +
9 + 11
o Ut = Suku tengah
o Sn = Jumlah n suku pertama
Berikut adalah cara untk mengetahui nilai dari beberapa hal yang
disebut di atas :
· Beda
b = Un
– Un-1
· Suku ke-n
Un =
a + (n-1)b
Un =
Sn – Sn-1
· Jumlah n suku pertama
Sn
= ½ n (U1 + Un)
Sn
= ½ n ( 2a + (n-1)b )
· Nilai tengah
Ut
= ½ (U1 + Un)
B. BARIS
DAN DERET GEOMETRI
Definisi barisan geometri :
Jika rasio antara suku apa saja dalam suatu barisan
dengan suku sebelumnya merupakan suatu bilangan tetap r maka
barisan tersebut adalah barisan geometri.bilangan tetap r
disebut rasio dari barisan.
Contoh :
2,6,18,48….. adalah barisan geometri dengan rasio 3. Artinya adalah
nilai pada Un = 3Un-1.
Definisi deret geometri :
Jika U1,U2,U3,…..Un adalah
barisan geometri maka jumlah U1 + U2 + U3 +…
+Un disebut deret geometri.
Rumus jumlah n suku pertama dari deret geometri adalah :
Sn = a( 1- rn
) / 1 – r , jika r < 1 dan
Sn = a( rn - 1) / r – 1 , jika r > 1
Integral
Integral tak tentu
NTEGRAL TAK
TENTU
Sehingga kalian dapat memandang integral tak tentu sebagai wakil keseluruhan keluarga fungsi (satu antiturunan untuk setiap nilai konstanta c). Pengertian tersebut dapat digunakan untuk membuktikan teorema- teorema berikut yang akan membantu dalam pengerjaan hitung integral.
1. Aturan Integral Substitusi
Aturan integral substitusi seperti yang tertulis di Teorema 5. Aturan ini digunakan untuk memecahkan masalah pengintegralan yang tidak dapat diselesaikan dengan rumus-rumus dasar yang sudah dipelajari.
2. Aturan Integral Substitusi Trigonometri
Sehingga kalian dapat memandang integral tak tentu sebagai wakil keseluruhan keluarga fungsi (satu antiturunan untuk setiap nilai konstanta c). Pengertian tersebut dapat digunakan untuk membuktikan teorema- teorema berikut yang akan membantu dalam pengerjaan hitung integral.
1. Aturan Integral Substitusi
Aturan integral substitusi seperti yang tertulis di Teorema 5. Aturan ini digunakan untuk memecahkan masalah pengintegralan yang tidak dapat diselesaikan dengan rumus-rumus dasar yang sudah dipelajari.
2. Aturan Integral Substitusi Trigonometri
BAHAYA RADIOAKTIF
Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada
tahun 1896 oleh ilmuwan Perancis Henri Becquerel ketika sedang bekerja dengan
material fosforen.
Material semacam ini akan berpendar di tempat gelap setelah
sebelumnya mendapat paparan cahaya, dan dia berfikir pendaran yang
dihasilkan tabung katoda oleh sinar-X
mungkin berhubungan dengan fosforesensi. Karenanya ia membungkus
sebuah pelat foto dengan kertas hitam dan menempatkan beragam
material fosforen diatasnya. Kesemuanya tidak menunjukkan hasil
sampai ketika ia menggunakan garam
uranium. Terjadi bintik hitam pekat pada pelat foto ketika ia
menggunakan garam uranium tesebut.
Tetapi
kemudian menjadi jelas bahwa bintik hitam pada pelat bukan terjadi
karena peristiwa fosforesensi, pada saat percobaan, material dijaga
pada tempat yang gelap. Juga, garam uranium nonfosforen dan bahkan
uranium metal dapat juga menimbulkan efek bintik hitam pada pelat.
Partikel
Alfa tidak mampu menembus selembar kertas, partikel beta tidak mampu
menembus pelat alumunium. Untuk menghentikan gamma diperlukan
lapisan metal tebal, namun karena penyerapannya fungsi eksponensial
akan ada sedikit bagian yang mungkin menembus pelat metal. Pada
awalnya tampak bentuk radiasi yang baru ditemukan ini mirip dengan
penemuan sinar-X. Akan tetapi, penelitian selanjutnya yang dilakukan
oleh Becquerel, Marie Curie, Pierre
Curie, Ernest Rutherford dan ilmuwan lainnya menemukan
bahwa radiaktivitas jauh lebih rumit ketimbang sinar-X. Beragam
jenis peluruhan bisa terjadi.
Sebagai contoh, ditemukan bahwa medan listrik atau medan magnet dapat memecah emisi radiasi menjadi
tiga sinar. Demi memudahkan penamaan, sinar-sinar tersebut diberi
nama sesuai dengan alfabet yunani yakni alpha,
beta, dan gamma,
nama-nama tersebut masih bertahan hingga kini. Kemudian dari arah
gaya elektromagnet, diketahui bahwa sinar alfa mengandung muatan positif, sinar beta bermuatan negatif, dan sinar
gamma bermuatan netral. Dari
besarnya
arah pantulan, juga diketahui bahwa partikel alfa jauh lebih berat
ketimbang partikel beta. Dengan melewatkan sinar alfa melalui membran
gelas tipis dan menjebaknya dalam sebuah tabung lampu neon membuat para peneliti dapat mempelajari spektrum emisi dari gas yang dihasilkan, dan
membuktikan bahwa partikel alfa kenyataannya adalah sebuah inti atom helium. Percobaan lainnya menunjukkan kemiripan
antara radiasi beta dengan sinar katoda serta kemiripan radiasi gamma dengan
sinar-X.
Para peneliti ini juga menemukan bahwa banyak unsur
kimia lainnya yang mempunyai isotop radioaktif.
Radioaktivitas juga memandu Marie Curie untuk mengisolasi radium
dari barium;
dua buah unsur yang memiliki kemiripan sehingga sulit untuk
dibedakan.
Dewasa
ini di beberapa negara maju pemanfaatan tenaga nuklir di berbagai
bidang kehidupan masyarakat, seperti di bidang penelitian, pertanian,
kesehatan, industri, dan energi sudah begitu pesat, maka sudah
sewajarnya potensi tenaga nuklir yang cukup besar tersebut
dikembangkan dan dimanfaatkan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Namun, di samping manfaatnya yang begitu besar tenaga nuklir juga
mempunyai potensi bahaya radiasi terhadap pekerja, anggota masyarakat,
dan lingkungan hidup apabila dalam pemanfaatan tenaga nuklir,
ketentuan-ketentuan tentang keselamatan nuklir tidak diperhatikan dan
tidak diawasi dengan sebaik-baiknya.
Pembinaan dan pengembangan
kemampuan
sumber daya
manusia adalah syarat mutlak dalam rangka mendukung upaya
pemanfaatan tenaga nuklir dan pengawasannya sehingga pemanfaatan
tenaga nuklir benar-benar meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan
tingkat keselamatan yang tinggi. Pembinaan dan pengembangan ini
dilakukan juga untuk meningkatkan disiplin dalam mengoperasikan
instalasi nuklir dan menumbuhkembangkan
budaya keselamatan. Zat radio aktif adalah
setiap zat yang memancarkan radiasi pengion dengan aktivitas jenis
lebih besar daripada 70 kBq/kg atau 2 nCi/g (tujuh puluh kilobecquerel
per kilogram atau dua nanocurie per gram). Angka
70 kBq/kg (2 nCi/g) tersebut merupakan patokan dasar untuk suatu zat
dapat disebut zat radioaktif pada umum-nya yang ditetapkan
berdasarkan ketentuan dari Badan Tenaga Atom Internasional
(International Atomic Energy Agency). Namun, masih terdapat beberapa
zat yang walaupun mempunyai aktivitas jenis lebih rendah daripada
batas itu dapat dianggap sebagai zat radioaktif karena tidak mungkin
ditentukan batas yang sama bagi semua zat mengingat sifat
masing-masing zat tersebut berbeda.
Pengertian
atau arti definisi pencemaran zat radioaktif adalah suatu pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya
ledakan reaktor-reaktor atom serta bom atom.
Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan serta peralatan
yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena
pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat digunakan lagi. yang
paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah
radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk
hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel neutron yang
dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang
biasa ditemukan adalah 90SR penyebab kanker tulang dan 131J.
Apabila
ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya
biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur
zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup
baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.
Efek
serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat
manusia seperti berikut di bawah ini : Pusing-pusing, Nafsu makan
berkurang atau hilang, Terjadi diare, Badan panas atau demam, Berat
badan turun, Kanker darah atau leukimia, Meningkatnya denyut jantung
atau nadi
sifat periodik
Langganan:
Postingan (Atom)